Postingan

PHILIA

DCCXXX

 H+14 sejak kepergianmu saat itu,  Namun aku masih saja mengenangmu dalam keegoisan. Enggan melepaskanmu karena perasaan yang sebenarnya sudah lama mati, Hanya rasa ketidakrelaan yang kini menggerogoti sanubari Mencoba untuk ikhlas, namun nyatanya aku bukanlah orang baik. Seperti dunia yang hanya memiliki satu musim aku melewati hari dengan hujan yang tak kunjung reda, tidak lagi kulihat musim panas ataupun musim semi, tidak ada lagi bunga-bunga yang bermekaraan ataupun daun yang berjatuhan. Hidupku bagaikan musim hujan yang tak berkesudahan, Bahkan Petir dan Kilat bagaikan lagu pengantar yang senantiasi mengiringi Aku bahkan sampai lupa bagaimana rasanya takut ketika petir menggema. "yang tak datang untuk keduali kalinya"
 Aku merindukannya Sangat merindukannya. Tapi tidak ada yang bertanya satupun padaku Apa aku baik-baik saja. Aku benar-benar hampir gila karena rindu ini

TUJUH TAHUN

Sudah banyak buku yang kubaca  namun, tidak ada buku seperti tujuh tahun lalu

DULU

 Banyak hal yang ingin kuteriaki Salah satunya adalah kepergianmu, dulu.

GAGAL

 Katanya aku gagal Aku gagal dalam melupakanmu Mungkin benar, Aku memang telah gagal. Di dunia yang sempit ini, Sulit sekali menghindari laki-laki sepertimu. Tapi bukan berarti aku tidak pernah mencoba. Aku sudah berusaha semampuku, Jika hanya segitu saja batas kemampuanku Lalu aku bisa apa ?

TERBIASA TANPAMU

  Hai Tuan, Apa kabarmu ? Sepertinya kamu baik-baik saja, bahkan terlihat lebih bahagia dari sebelumnya. Tuan, aku ingin meminta maaf karena telah ingkar janji kepadamu Aku pernah berjanji bahwa akan menjauh dari hidupmu, dan kau tidak akan lagi melihatku. Aku bahkan pernah bersumpah dan memohon kepada Tuhan agar kita tidak pernah dipertemukan kembali, tapi ternyata aku melanggarnya Aku juga ingin meminta maaf karena telah lancang berdiri di depanmu dan menghalangi jalanmu. Demi Tuhan, ini adalah situasi yang tidak dapat aku hindari. Meskipun aku tahu, kau tak akan mengenaliku bahkan tidak akan melihat kearahku. Karena sejatinya selalu aku menjadi yang pertama melihatmu. Dan peranmu selalu menjadi angin yang berlalu, tak ada yang berubah sedikitpun. Tapi apa kau tahu Tuan, berkat peristiwa hari ini kini aku mengetahui satu hal bahwa aku tidak lagi berdebar saat berhadapan denganmu, tubuhku bahkan tidak bergetar hebat saat kau di sampingku, bahkan binar mataku sudah tak lagi mendamba sa
Terlalu sering nggk apa-apa Sampe lupa rasanya kenapa-kenapa